Jumat, 09 Desember 2016

Makalah Hakikat dan Teori Pendidikan



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa,sebaliknya bagi Jean Piaget (1896) pendidikan berarti menghasilkan,menciptakan,sekalipun tidak banyak,sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan yang lain. Menurut Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi,disatu sisi individu yang sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial,intelektual,dan moral yang menjadi tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut. Individu berkembang sejak lahir dan terus berkembang,perkembangan ini bersifat kausal. Namun terdapat komponen normatif,juga karena pendidik menuntut nilai. Nilai ini adalah norma yang berfungsi sebagai petunjuk dalam mengidentifikasi apa yang diwajibkan, diperbolehkan,dan dilarang.
            Jadi, pendidikan adalah hubungan normatif antara individu dan nilai. Pandangan tersebut memberi makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan umumnya disekolah lsebagai lembaga pendidikan formal.

 B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan hakekat dan teori pendidikan?
2.      Apa yang dimaksud Pendidikan?
3.      Apa tujuan pendidikan?
4.      Apakah pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan ?

C.    Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui hakikat dan teori pendidikan menurut Mudyahardjo.
2.    Untuk mengetahui pengertian
3.    Untuk mengetahui tujuan pendidikan.
4.    Untuk mengetahui pendidik mengenai hakikat pendidikan.

 BAB II
PEMBAHASAN

A.    Hakikat dan Teori Pendidikan
1.            Pengertian Hakikat Pendidikan
            Menurut pandangan pakar Indonesia hakikat pendidikan itu dapat dikategorisasikan dalam dua pendapat, yaitu pendekatan epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik.
  • Didalam pendidikan epistemologis yang menjadi masalah adalah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai objek yang akan merupakan dasar analisis yang akan membangu ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan. Dari sudut pandang pendidikan dilihat sebagai suatu proses yang interen dalam konsep manusia. Artinya manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan.
            Atau dengan kata lain hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia, sebab urusan utama pendidikan adalah manusia, wawasan yang dianut dalam pendidikan dalam hal ini guru, tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau metode yang digunakan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Disamping itu konsep pendidikan yang dianut saling berkaitan erat dengan hakikat pendidikan.

Hakikat pendidikan menurut pandangan beberapa pakar asing :
         Paula Freire
            Pendidikan adalah proses pengaderan dengan hakikat tujuannya adalah
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri.
         Langeveld
            Pendidikan adalah membantu anak dalam mencapai kedewasaan dengan tujuan agar anak cukup cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
         Rosseau
            Pendidikan adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa.
         Paulo freire
            Pendidikan merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan diri dari dua tahap. Tahap pertama adalah masa di mana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka yang melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang pertama dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.
         Jhon dewey
            Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman hal ini mungkin terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dikembangkan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan mengelompok di mana dia hidup

B.     Teori Pendidikan
            Sebuah teori adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan, dan memprediksi . mudyardjo (2001:91) menegaskan bahwa sebuah teori berisi konsep-konsep, ada yang berfungsi sebagai : (1) asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah teori ; (2) definisi konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan makna dari istilah-istilah yang di pergunakan dalam menyusun teori. Sebuah teori pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan dan prediktif tentang peristiwa –peristiwa pendidikan. Teori pendidikan ada yang berperan sebagai asumsi atau titik tolak pemikiran pendidikan dan ada yang berperan sebagai defenisi menerangkan makna.
            Asumsi pokok pendidikan adalah :
1.            Pendidikan adalah aktual , artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari indvidu yang belajar dan lingkungan belajarnya.
2.            Pendidikan adalah normatif , artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yang baik atau norma-norma yang baik.
3.            Pendidikan adalah suatu proses pencapai tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar , tertuju pada pencapaian individu yang di harapkan.   

C.    Hakikat dan Teori Pendidikan
            Mudyahardjo ( 2001:91 ) menegaskan bahwa sebuah teori berisi konsep-konsep, ada yang berfungsi sebagai :

  1. asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah teori
  2. definisi konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan makna dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.

Asumsi pokok pendidikan adalah :

  • pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar dab lingkungan belajarnya;
  •  pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yan baik atau norma-norma yang baik, dan
  • pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan. 
Pendidikan dipandang dari sudut keilmuan tertentu seperti :
  •  Sosiologik memandang pendidikan dari aspek sosial, yaitu mengartikan pendidikan sebagai usaha pewarisan dari generasi ke generasi.
  • Antrophologik memandang pendidikan adalah enkulturasi yaitu proses pemindahan budaya dari generasi ke generasi.
  • Psikologik memandang pendidikan dari aspek tingkah laku individu, yaitu mengartikan pendidikan sebagai perkembangan kapasitas individu secar optimal. Psikologi menurut Woodward dan Maquis ( 1955 : 3 ) adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu dalam keseluruhan ruang hidupnya.
  • Ekonomi, yaitu memandang pendidikan sebagai usaha penanaman modal insani ( human capital ) yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
  • Politik yang melihat pendidikan adalah proses menjadi warga negara yang diharapkan ( civilisasi ) sebagai usaha pembinaan kader bangsa yang tangguh.

 D.    Pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan
  • Hakikat pendidikan adalah proses aktif mengembangkan diri sebagai pribadi, anggota masyarakat dan sebagai makhluk tuhan.
  • Jadi pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan adalah sebagai pengendalian. Pengendalian dalam hal ini diartikan, sejak mulai dari awal adalah pemandirian subjek didik
  • Agar pendidik memiliki tanggung jawab belajar kepada peserta didik, untuk terwujudnya kemandirian setahap demi setahap
  • Agar pendidik memiliki keterlibatan mental subjek didik yang maksimal didalam aktualisasikan pengaman belajar
  • Agar pendidik memahami konsep cara belajar siswa aktif ( CBSA ) yang bertujuan untuk peningkatan martabat kemanusiaan yang didasarkan kepada asas pancasila untuk mencapai tujuan pendidik nasional
  • Agar pendidik dapat lebih mudah dalam membantu peserta didik, mendorong serta memberikan kemudahan untuk mengembangkan dirinya
BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
            Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang diharapkan agar memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai manusia, manusia utuh.  Hakikat pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran, pembelajaran,pembersihan dan pembiasaan,dan kompetensi dengan memperhatikan kompetensi paedagogi berupa profesi, kepribadian dan sosial. Pendidikan menumbuhkan budi pekerti, kekuatan batin, karakter, pikiran dan tubuh peserta didik yang dilakukan secara integral tanpa dipisah-pisahkan.

B.         Saran
            Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan digunakan sebaik-baiknya. Jika terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, tim penulis mohon maaf. Jika ada kritik dan saran yang membangun kami terima agar memperbaiki makalah-makalah berikutnya.

 
DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja, umar.. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
 Hidayat, Dudung Rahmat.. 2009. Hakikat Pendidikan.http: //file, upi.
 http:// Dasar pendidikan dalam konsep dan makna belajar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar