BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan bagi sebagian orang, berarti berusaha
membimbing anak untuk menyerupai orang dewasa,sebaliknya bagi Jean Piaget
(1896) pendidikan berarti menghasilkan,menciptakan,sekalipun tidak
banyak,sekalipun suatu penciptaan dibatasi oleh pembandingan dengan penciptaan
yang lain. Menurut
Jean Piaget pendidikan sebagai penghubung dua sisi,disatu sisi individu yang
sedang tumbuh dan disisi lain nilai sosial,intelektual,dan moral yang menjadi
tanggung jawab pendidik untuk mendorong individu tersebut. Individu berkembang
sejak lahir dan terus berkembang,perkembangan ini bersifat kausal. Namun
terdapat komponen normatif,juga karena pendidik menuntut nilai. Nilai ini
adalah norma yang berfungsi sebagai petunjuk dalam mengidentifikasi apa yang
diwajibkan, diperbolehkan,dan
dilarang.
Jadi, pendidikan
adalah hubungan normatif antara individu dan nilai. Pandangan tersebut memberi
makna bahwa pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi
pertumbuhan individu sebagai pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala
lingkungan dan sepanjang hidup. Dalam arti sempit pendidikan adalah pengajaran
yang diselenggarakan umumnya disekolah lsebagai lembaga pendidikan formal.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan hakekat dan teori pendidikan?
2.
Apa
yang dimaksud Pendidikan?
3.
Apa
tujuan pendidikan?
4.
Apakah
pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan ?
C.
Tujuan Penulisan
1.
Untuk
mengetahui hakikat dan teori pendidikan menurut Mudyahardjo.
2.
Untuk
mengetahui pengertian
3.
Untuk
mengetahui tujuan pendidikan.
4.
Untuk
mengetahui pendidik mengenai hakikat pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Hakikat dan Teori Pendidikan
1.
Pengertian Hakikat Pendidikan
Menurut
pandangan pakar Indonesia hakikat
pendidikan itu dapat dikategorisasikan dalam dua pendapat, yaitu pendekatan
epistemologis dan pendekatan ontologi atau metafisik.
- Didalam pendidikan epistemologis yang menjadi masalah adalah akar atau kerangka ilmu pendidikan sebagai ilmu. Pendekatan tersebut mencari makna pendidikan sebagai ilmu yaitu mempunyai objek yang akan merupakan dasar analisis yang akan membangu ilmu pengetahuan yang disebut ilmu pendidikan. Dari sudut pandang pendidikan dilihat sebagai suatu proses yang interen dalam konsep manusia. Artinya manusia hanya dapat dimanusiakan melalui proses pendidikan.
Atau
dengan kata lain hakikat pendidikan tidak akan terlepas dari hakikat manusia,
sebab urusan utama pendidikan adalah manusia, wawasan yang dianut dalam
pendidikan dalam hal ini guru, tentang manusia akan mempengaruhi strategi atau
metode yang digunakan dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Disamping itu konsep
pendidikan yang dianut saling berkaitan erat dengan hakikat pendidikan.
Hakikat
pendidikan menurut pandangan beberapa pakar asing :
•
Paula
Freire
Pendidikan
adalah proses pengaderan dengan hakikat tujuannya adalah
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri.
pembebasan. Hakikat pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri.
•
Langeveld
Pendidikan
adalah membantu anak dalam mencapai kedewasaan dengan tujuan agar anak cukup
cakap dalam melaksanakan tugas hidupnya sendiri tidak dengan bantuan orang lain.
•
Rosseau
Pendidikan
adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tapi
dibutuhkan pada masa dewasa.
•
Paulo
freire
Pendidikan
merupakan jalan menuju pembebasan yang permanen dan diri dari dua tahap. Tahap
pertama adalah masa di mana manusia menjadi sadar akan pembebasan mereka yang
melalui praksis mengubah keadaan itu. Tahap kedua dibangun atas tahap yang
pertama dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.
•
Jhon
dewey
Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna
pengalaman hal ini mungkin terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan
orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan
dikembangkan untuk menghasilkan kesinambungan sosial. Proses ini
melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan
mengelompok di mana dia hidup
B.
Teori Pendidikan
Sebuah teori adalah sebuah sistem konsep-konsep yang
terpadu, menerangkan, dan memprediksi . mudyardjo (2001:91) menegaskan bahwa
sebuah teori berisi konsep-konsep, ada yang berfungsi sebagai : (1) asumsi atau
konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah teori ; (2)
definisi konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan makna dari
istilah-istilah yang di pergunakan dalam menyusun teori. Sebuah teori
pendidikan adalah sebuah sistem konsep-konsep yang terpadu, menerangkan dan
prediktif tentang peristiwa –peristiwa pendidikan. Teori pendidikan ada yang
berperan sebagai asumsi atau titik tolak pemikiran pendidikan dan ada yang
berperan sebagai defenisi menerangkan makna.
Asumsi
pokok pendidikan adalah :
1.
Pendidikan
adalah aktual , artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari
indvidu yang belajar dan lingkungan belajarnya.
2.
Pendidikan
adalah normatif , artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yang baik
atau norma-norma yang baik.
3.
Pendidikan
adalah suatu proses pencapai tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian
kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar ,
tertuju pada pencapaian individu yang di harapkan.
C.
Hakikat dan Teori
Pendidikan
Mudyahardjo ( 2001:91 ) menegaskan bahwa sebuah teori berisi konsep-konsep,
ada yang berfungsi sebagai :
- asumsi atau konsep-konsep yang menjadi dasar/titik tolak pemikiran sebuah teori
- definisi konotatif atau denotatif atau konsep-konsep yang menyatakan makna dari istilah-istilah yang dipergunakan dalam menyusun teori.
Asumsi pokok
pendidikan adalah :
- pendidikan adalah aktual, artinya pendidikan bermula dari kondisi-kondisi aktual dari individu yang belajar dab lingkungan belajarnya;
- pendidikan adalah normatif, artinya pendidikan tertuju pada mencapai hal-hal yan baik atau norma-norma yang baik, dan
- pendidikan adalah suatu proses pencapaian tujuan, artinya pendidikan berupa serangkaian kegiatan bermula dari kondisi-kondisi aktual dan individu yang belajar, tertuju pada pencapaian individu yang diharapkan.
- Sosiologik memandang pendidikan dari aspek sosial, yaitu mengartikan pendidikan sebagai usaha pewarisan dari generasi ke generasi.
- Antrophologik memandang pendidikan adalah enkulturasi yaitu proses pemindahan budaya dari generasi ke generasi.
- Psikologik memandang pendidikan dari aspek tingkah laku individu, yaitu mengartikan pendidikan sebagai perkembangan kapasitas individu secar optimal. Psikologi menurut Woodward dan Maquis ( 1955 : 3 ) adalah studi tentang kegiatan-kegiatan atau tingkah laku individu dalam keseluruhan ruang hidupnya.
- Ekonomi, yaitu memandang pendidikan sebagai usaha penanaman modal insani ( human capital ) yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu bangsa.
- Politik yang melihat pendidikan adalah proses menjadi warga negara yang diharapkan ( civilisasi ) sebagai usaha pembinaan kader bangsa yang tangguh.
D.
Pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan
- Hakikat pendidikan adalah proses aktif mengembangkan diri sebagai pribadi, anggota masyarakat dan sebagai makhluk tuhan.
- Jadi pentingnya pendidik memahami hakikat pendidikan adalah sebagai pengendalian. Pengendalian dalam hal ini diartikan, sejak mulai dari awal adalah pemandirian subjek didik
- Agar pendidik memiliki tanggung jawab belajar kepada peserta didik, untuk terwujudnya kemandirian setahap demi setahap
- Agar pendidik memiliki keterlibatan mental subjek didik yang maksimal didalam aktualisasikan pengaman belajar
- Agar pendidik memahami konsep cara belajar siswa aktif ( CBSA ) yang bertujuan untuk peningkatan martabat kemanusiaan yang didasarkan kepada asas pancasila untuk mencapai tujuan pendidik nasional
- Agar pendidik dapat lebih mudah dalam membantu peserta didik, mendorong serta memberikan kemudahan untuk mengembangkan dirinya
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Hakikat pendidikan adalah upaya sadar untuk mengembangkan
potensi yang dianugerahkan Tuhan kepada manusia dan diarahkan pada tujuan yang
diharapkan agar memanusiakan manusia atau menjadikannya sebagai manusia,
manusia utuh. Hakikat
pendidikan ini dapat terwujud melalui proses pengajaran,
pembelajaran,pembersihan dan pembiasaan,dan kompetensi dengan memperhatikan
kompetensi paedagogi berupa profesi, kepribadian dan sosial. Pendidikan
menumbuhkan budi pekerti, kekuatan batin, karakter, pikiran dan tubuh peserta
didik yang dilakukan secara integral tanpa dipisah-pisahkan.
B.
Saran
Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya dan digunakan sebaik-baiknya. Jika
terdapat kesalahan dalam penulisan makalah ini, tim penulis mohon maaf. Jika
ada kritik dan saran yang membangun kami terima agar memperbaiki
makalah-makalah berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, umar.. 2005. Pengantar Pendidikan.
Jakarta : Rineka Cipta.
Hidayat, Dudung Rahmat.. 2009. Hakikat
Pendidikan.http: //file, upi.
http:// Dasar pendidikan dalam konsep dan makna belajar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar